Langsung ke konten utama

KOMPETENSI SOSIAL GURU

Kompetensi Sosial Guru

Keberhasilan proses belajar peserta didik sangat ditentukan oleh kompetensi sosial guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai pemimpin pembelajaran, sebagai fasilitator dan sekaligus juga pusat inisiatif pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan kemampuan dirinya. Seorang guru perlu mempunyai standar profesi dengan menguasai materi dan strategi pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mampu mendorong siswanya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

Guru adalah faktor yang penting dan sangat dominan didalam pendidikan formal pada umumnya. Hal tersebut karena guru sering dijadikan tokoh teladan bagi peserta didik, bahkan guru menjadi tokoh identifikasi diri. Karena berbagai faktor itulah maka guru seharusnya memiliki perilaku kompetensi yang memadai untuk mengembangkan siswa secara utuh, sesuai dengan tujuan pendidikan.

Kompetensi sosial guru adalah kemampuan seorang guru untuk memahami bahwa dirinya adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat serta punya kemampuan untuk mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Atau lebih dalam lagi kemampuan sosial ini meliputi kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan kerja dan lingkungan pada waktu bertugas sebagai guru.

Sesuai yang diatur dalam undang-undang dimana salah satu kewajiban dari guru adalah memberi teladan serta menjaga nama baik profesi, lembaga dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang dia terima. Dalam kegiatan belajar ini kompetensi guru berkaitan erat dengan kemampuan dalam bekomunikasi dengan masyarakat, baik masyarakat di sekitar sekolah maupun masyarakat di tempat guru tinggal. Peranan dan cara guru berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan mempunyai karakteristik tersendiri yang sedikit berbeda dengan mereka yang bukan guru. Guru mengemban misi kemanusiaan.

Guru harus bisa berkomunikasi dengan baik. Baik komunikasi secara lisan atau tulisan, dan isyarat dengan memakai teknologi komunikasi dan informasi. Guru harus bisa bergaul secara efektif baik dengan siswa maupun dengan sesama pendidik, wali atau orang tua murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitarnya. Bisa diartikan bahwa kompetensi sosial guru mempunyai arti sebagai kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain di dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah cerminan kompetensi sosial melalui indikator yang sekurang-kurangnya meliputi :

1.       Menghargai setiap peserta didik

Setiap siswa mempunyai otak yang unik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik kemampuan, minat dan bakatnya. Untuk menghargai keunikan dan perbedaan tersebut adalah dengan cara menghargai adanya perbedaan gaya belajar. Guru dalam pembelajaran harus mengetahui dan memahami keunikan dan perbedaan yang ada pada setiap siswa sehingga guru bisa memberikan sebanyak mungkin pendekatan gaya belajar. Mengingat peserta didik berasal dari latar belakang pendidikan dan sosial ekonomi keluarga yang berbeda, guru dituntut untuk mampu menghadapinya secara individual dan ramah. Ia diharapkan dapat menghayati perasaan peserta didik yang dihadapinya sehingga dapat berhubungan dengan mereka secara luwes.

Menurut observasi yang telah kami lakukan, kami telah menyimak bahwa guru disekolah ini telah memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kemudian guru tersebut selalu melibatkan peserta didik dalam mencari informasi yang luas tentang tema/topik yang akan dipelajari. Serta guru tersebut memberikan sesi pertanyaan kepada peserta didik yang belum mengerti dan memahami materi yang dijelaskan oleh guru dan kemudian si guru menjawab sampai peserta didiknya faham dan mengerti apa yang disampaikannya. Maka dapat disimpulkan bahwa guru di sekolah ini telah melaksanakan kompetensi sosial dalam hal menghargai setiap peserta didik.

2.       Berkomunikasi secara santun dengan sesama pendidik

Guru di harapkan dapat menjadi tempat mengadu oleh sesama kawan se-profesi dan dapat diajak berbicara mengenai berbagai kesulitan yang di hadapi guru lain yang berkenaan dengan hal-hal baik di bidang akademis ataupun sosial. Untuk itu terutama guru-guru harus mampu menjalin hubungan yang harmonis di antara mereka sendiri dan tidak segan untuk saling berbagai pengalaman sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dalam membina pendidikan di sekolah.

Menurut observasi yang telah kami lakukan, kami telah menyimak sewaktu ketika jam istirahat guru berada di ruang guru dan berkomunikasi dengan sesama pendidik yang lain. Maka dapat disimpulkan bahwa guru di sekolah ini telah melaksanakan kompetensi sosial dalam hal berkomunikasi secara santun dengan sesama pendidik.

3.       Berkomunikasi secara santun dengan tenaga kependidikan

Guru harus dapat menampilkan dirinya sedemikian rupa, sehingga kehadirannya diterima di linkungannya. Dengan cara demikian, dia akan mampu bekerja sama dengan pegawai atau tenaga kependidikan lainnya yang berada di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas. Untuk itu guru perlu memahami kaidah-kaidah psikologis yang melandasi perilaku manusia, terutama yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. 

Menurut observasi yang telah kami lakukan, kami telah menyimak sewaktu guru hendak melaksanakan praktek ke laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar peserta didiknya, tanpa canggung guru itu meminta izin untuk menggunakan peralatan laboratorium kepada petugasnya. Maka dapat disimpulkan bahwa guru di sekolah ini telah melaksanakan kompetensi sosial dalam hal berkomunikasi secara santun dengan tenaga kependidikan.

4.       Berkomunikasi secara santun dengan orang tua peserta didik

Keterampilan berkomunikasi dengan orang tua peserta didik, baik lisan maupun tertulis sangat di perlukan oleh guru penggunaan Bahasa lisan dan tulisan oleh guru diperlukan agar orang tua peserta didik dapat memahami bahan yang disampaikan oleh guru, dan lebih dari itu agar menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat dalam menggunakan Bahasa yang baik dan benar. Guru dalam hal ini menciptakan suasana sekolah sehingga terjalin pertukaran informasi timbal-balik untuk informasi peserta didik dan senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik membangun yang disampaikan orang tua terhadap sekolahnya.

Menurut observasi yang telah kami lakukan, kami telah menyimak sewaktu rapat dengan orang tua peserta didik, guru menyampaikan sambutan dengan tata Bahasa yang baik dan santun serta tidak bertele-tele dalam menyampaikan program sekolah serta berusaha untuk menampung permasalahan yang dihadapi orang tua tentang perkembangan pendidikan anak-anaknya dengan penuh perhatian. Kemudian dalam menyampaikan informasi tentang pendidikan dan segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekolah kepada orang tua peserta didik, pihak sekolah menerbitkan bulletin yan berisi kegiatan pendidikan dan artikel mengenai dunia pendidikan oleh para guru yang dikemas dengan Bahasa yang mudah dipahami. Maka dapat disimpulkan bahwa guru di sekolah ini telah melaksanakan kompetensi social dalm hal berkomunikasi secara santun dengan orang tua peserta didik.

5.       Berkomunikasi secara santun dengan masyarakat

Masyarakat yang ada di sekitar sekolah selalu mempengaruhi perkembangan pendidikan di sekolah, karena itu guru wajib mengenal dan menghayati dunia sekitar sekolah, minimal kelurahan/desa dan kecamatan dimana sekolah dan guru berada. Guru menyebarkan dan turut merumuskan program-program pendidikan kepada masyarakat sekitar sehingga sekolah tersebut berfungsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan kebudayaan di tempat itu.

Menurut observasi yang telah kami lakukan, ketika guru bertemu dengan masyarakat sekitar baik itu didalam atau diluar sekolah, tanpa canggung terjadilah tegur sapa diantara mereka. Maka dapat disimpulkan bahwa guru di sekolah ini telah melaksanakan kompetensi sosial dalm hal berkomunikasi secara santun dengan masyarakat.

6.       Beradaptasi dengan sosial budaya masyarakatnya

Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru perlu memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat misalnya melalui kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan yang diadakan oleh masyarakat. Ketika guru tidak memiliki kemampuan pergaulan, maka pergaulannya akan menjadi kaku dan kurang bisa diterima oleh masyarakat.

Menurut observasi yang telah kami lakukan, guru di sekolah ini nampak acuh terhadap kegiatan diluar sekolah yang diadakan oleh masyarakat sekitar sekolah seperti kerja bakti dan bersih-bersih lingkungan. Maka dapat disimpulkan bahwa guru di sekolah ini belum melaksanakan kompetensi sosial dalam hal beradaptasi dengan sosial budaya masyarakatnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MARAKNYA PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “MARAKNYA PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan di Universitas Islam Nusantara Bandung. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada : 1. Bapak Prof.H.Abdurrakhman Ginting,Ph.D selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ilmu  Pendidikan 2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Ya

Makalah Kompetensi Guru Pedagogik

MAKALAH KOMPETENSI GURU PEDAGOGIK Disusun oleh : Aditya Wiryatama NIM. 41032122141038 PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 201 4 1          KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ KOMPETENSI GURU PEDAGOGIK ”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Profesi Keguruan di Universitas Islam Nusantara Bandung. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, terlebih khususnya kepada : 1. Dr. H. Hanafiah,M.Pd,  selaku dosen pembimbing mata kuliah Profesi Keguruan 2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris

MAKALAH ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

1          KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA ”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan di Universitas Islam Nusantara Bandung. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, terlebih khususnya kepada : 1. Bapak H.A.Barnas EK,Drs.M.M.Pd ,  selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan 2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Y