Langsung ke konten utama

APA ITU PAIKEM GEMBROT DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR?

APA ITU PAIKEM GEMBROT DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR?

Pembelajaran mengandung asas pendidikan ataupun teori-teori untuk menentukan suatu keberhasilan dalam pendidikan, dalam hal ini proses pembelajaran tidak akan lepas dari interaksi dari guru ataupun siswa, seperti yang terdapat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Th. 2003, yaitu pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dapat diartikan bahwa pembelajaran adalah pengorganisasian aktivitas siswa dalam arti luas, peran guru bukan hanya semata-mata sebagai sumber informasi, melainkan mengarahkan dan memfasilitasi belajar siswa agar proses dan tujuannya tercapai.
Pembelajaran mengandung arti sikap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai baru. Maka guru pun dituntut mampu menuasai dan memilih pendekatan, strategi, dan metode yang tepat, sehingga menjadikan sisiwa aktif, kreatif, dan belajar dalam suasana senang serta efektif.
Menilik berbagai tuntutan yang diberikan dalam hal pendidikan, maka kami akan mencoba memaparkan pembelajaran menggunakan PAIKEM, apasaja landasan-landasannya, metode dan prinsip dalam PAIKEM.

A.     Pengertian PAIKEM GEMBROT
PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Evektif, dan Menyenangkan, sedangkan GEMBROT itu berarti Gembira dan Berbobot. Istilah Aktif maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan, maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri.
Dalam konsep pembelajaran tradisional peserta didik diperlakukan sebagai gelas kosong yang pasif yang hanya menerima ceramah dari sang guru tentag ilmu pengetahuan dan informasi. Sehingga ilmu pengetahuan maksimal adalah ilmu pengetahuan yang dimiliki sang guru, sebaliknya kemampuan peserta didik dalam menangkap apa yang diberikan guru bervariasi sesuai dengan kemampuan maksimal siswa. Karena memahami hal ini, maka guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dituntut untuk menciptakan suasana yang mungkin peserta didik secara aktif menemukan proses dan mengkontruksi ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan baru.
Istilah Inovatif maksudnya dalam pembelajaran diharapkan muncul ide-ide baru atau inovasi-inovasi positif yang lebih baik. Ide-ide baru ini terkait dengan penggunaan metode-metode baru yang cocok dalam suatu tema pembelajaran. Dengan banyak variasi metode pembelajaran, diharapkan siswa tetap tertarik dan mampu menangkap ilmu pengetahuan yang harus dimiliki sesuai dengan kompetensi yang ditargetkan.
Ide-ide pembelajaran inovatif dapat dibuat dengan berbagai cara, diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri siswa. Artinya mengukur daya kemampuan serta ilmu masing-masing siswa. Contohnya sebagian siswa ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan visual, auditori dan kinestetik.
 Dalam hal ini disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kanan dan kiri yang akan mengakibatkan proses renovasi mental diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Istilah Kreatif memiliki maksud bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap peserta didik memiliki daya imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti Proses kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi tingkat kemampuan siswa. Maka guru dituntut uuntuk mampu menciptakan kegiatan-kegiatan yang beragam dalam proses pembelajaran sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi peserta didik dapat berkembang secara maksimal. Kuncinya adalah penentuan metode yang kreatif guna memunculkan potensi yang terpendam dalam diri peserta didik sesuai tujuan yang diinginkan Istilah Efektif, berarti model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
Penerapan metode dan strategi harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan serta harus sesuai pula dengan kondisi dan kemampuan siswa, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Indikasi tercapai tujuan pembelajaran ini bisa diketahui dengan adanya pencapaian kompetensi baru oleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Di akhir kegiatan belajar mengajar harus ada perubahan atau pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan baru pada peserta didik. Jika mengacu pada hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian siswa terbukti meningkatka belajar.
Keadaan aktif dan menyenagkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki beberapa tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa, maka keefektifan dalam pembelajaran harus diutamakan secara penuh pada belajar sehinga waktu tercurah secara komprehensif.
Pembelajaran menyenagkan adalah proses belajar mengajar harus berlangsung dalam suasana yang menyenagkan dan mengesankan. Suasana yang menyenangkan dan mengesankan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
Pembelajaran yang dikemas dengan menyenangkan dan mengesankan itu menjadi hadiah yang nantinya akan mampu memotivasi siswa semakin aktif dalam kegiatan belajar berikutnya. Disamping itu guru tidak ada yang dianggap killer dan hubungan baik antara guru dan siswa terjalin dengan baik.
Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenagkan merupakan suatu sistem yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Guru harus mampu memadukan rangkaian antara satu dengan yang lain. Guru harus mampu memadukan rangkaian strategi belajar ini secara maksimal yaitu mengubah paradigma menjadikan siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dengan jalan guru mampu berinovatif dalam menggunakan strategi dan metode baru, kreatif dan mengeksplorasi potensi siswa, efektif dalam menggunakan waktu dan materi pembelajaran serta membuat kondisi yang nyaman dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.

PAIKEM berlandaskan pada filsafat pendidikan progesivisme, sedangkan progesifisme ini bersandar kepada filsafat naturalisme, realisme, dan pragmatisme. Disamping itu PAIKEM gembrot ini juga berlandaskan pada filsafat pendidikan kontruktivisme dan humanisme.
Secra filosofis bahwa siswa memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan secara signifikan dalam kehidupannya walaupun bersifat evalusionis, karena lingkungan hidup siswa merupakan suatu dunia yang terus berproses secara evolusionis pula.
Pengetahuan siswa adalah kumpulan kesan-kesan dan informasi yang terhimpun dalam pengalaman empirik yang partikular yang seharusnya siap untuk digunakan. Kesan-kesan dari luar diterima indra, dimana indra jasmani meruakan satu kesatuan dengan rohani. Oleh karena itu, jasmani dan ruhani perlu mendapatkan kebebasan dalam menerima kesan-kesan dari lingkungannya. Kemudian kesan-kesan ini masuk kedalm otak untuk difikirkan ditambah dengan pertimbangan informasi terdahulu. Dengan demikian pendidikan yang diperlukan bagi siswa adalah pendidikan yang menyeluruh dan menyentuh aspek jasmani dan rohani dengan memberi tempat yang sesuai dengan siswa
Secara teoritik maupun praktik PAIKEM berlandaskan pada psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan untuk menentukan isi materi PAIKEM yang diberikan kepada siswa agar tingkat lulusan dan kedalamannya sesuai tahap perkembangan siswa. Sedangkan psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana materi PAIKEM tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.
Teori perkembangan mental piaget yang biasa juga disebut dengan teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif bahwa tahap perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif bahwa tahap perkembangan intelektual dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkontruksi ilmu pengetahuan.
Dalam mengimlementasi teori belajar yang mendorong tercapainya PAIKEM dari sisi psikologis belajar, maka ada baiknya mengambil saran dari tayler, bahwa rancangan pembelajaran sebagai berikut:
·         Memberi kesepatan kepada anak didik untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri.
·         Member kesempatan kepada anak didik untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif.
·         Member kesempatan kepada anak didik untuk mencoba gagasan baru.
·         Member pengalaman yang berhubungan dengan gagasan.
·         Mendorong anak didik untuk melakukan perubahan gagasan mereka.
·         Menciptakan lingkungan belajar kondusif.
Beberapa pandangan diatas memberikan arah bahwa pembelajaran lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa mengorganisir pengalaman mereka, bukan sekedar refleksi atas dasar berbagai informasi dan gejala yang diamati. Siswa diutamakan untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya melalui asimilasi dan akomodasi dari pengalaman yang mereka peroleh secara mandiri.
  1. Prinsip-prinsip PAIKEM
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika pendidik menerapkan PAIKEM adalah sebagai berikut:
a.      Memahami Peserta didik
Pada dasarnya peserta didik memiliki rasa ingin tahu dan berimajinasi, kedua sifat ini merupakan modal bagi berkembangnya sikap berfikir kritis dan kreatif. Maka pembelajaran harus dirancang untuk mengembangakn kedua sifat tersebut.
b.     Mengenal Peserta Didik secara Perorangan
Peserta didik berasal dari latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan individu harus diperhatikan dan harus tercermin dalam pembelajaran. Peserta didik yang mempunyai kemampuan lebih dapat membantu teman yang lemah.
c.      Memanfaatkan Perilaku Peserta Didik dalam Pengorganisasian
Peserta didik secara alami bermain secara berpasangan atau berkelompok. Hal ini bisa digunakan guru dalam pengorganisasian kelas. Dengan ini akan memudahkan mereka untuk berinteraksi atau bertukar pikiran.

d.     Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Kreatif serta mampu Memecahkan Masalah
Pada dasarnya hidup adalah memecahkan masalah, untuk itu peserta didik perlu dibekali kemampuan berfikir kritis dan kreatif untuk menganalisis masalah.
e.      Menciptakan Ruangan Kelas Sebagai Lingkungan Belajar
Ruangan kelas yang menarik sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan peserta didik harus dipajang di dalam kelas, karena dapat memotivasi peserta didik untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi peserta didik lainnya. Selain itu pajangan itu bisa dijadikan bahan ketika membahas materi pelajaran lain.
f.        Memanfaatkan Lingkungan sebagai Lingkungan Belajar
Lingkungan merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar peserta didik. Lingkungan dapat berfungsi sebagai media belajar serta objek belajar peserta didik.


g.      Memberikan Umpan Balik Yang baik Untuk Meningkatkan Kegiatan
Pemberian umpan balik dari guru kepada peserta didik merupakan suatu interaksi antara guru dan peserta didik. Umpan balik hendaknya lebih mengungkapkan kekuatan dan kelebihan peserta didik dari pada kelemahannya.
h.     Membedakan antara Aktif Fisik dengan Aktif Mental
Dalam pembelajaran PAIKEM, aktif secara mental diinginkan dari pada aktif fisik. Karena itu aktifitas sering bertanya mempertanyakan gagasan orang lain, mengemukakan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental.

  1. Indikator PAIKEM
1.     Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan:
-          Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar.
-          Membangkitkan minat rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan.
-          Mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
-          Menuntun proses berfikir murid, sebab pertanyaan yang baik akan membantu murid agar dapat menentukan jawaban yang baik, dan
-          Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas.
Suatu pertanyaan yang “baik” ditinjau dari segi isinya. Tetapi cara menyajikannya kepada murid tidak tepat, akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Kejelasan dan kaitan pertanyaan
b.       Kecepatan dan selang waktu
c.       Arah dan distribusi penunjukkan (penyebaran)
d.       Teknik penguatan
e.       Teknik menuntun (peroting)
f.        Teknik menggali (probing question)
g.       Pemusatan (focussing)
h.       Pindah gilir (re-derecting)

2.     Memberi Penguatan
Penguatan adalah respon positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai anak didiknya dalam proses pembelajaran, dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Beberapa komponen yang perlu dipahami dan dikuasai oleh calon guru atau  guru:
a.       Penguatan Verbal yakni kata-kata pujian, dukungan, pengakuan dapat digunakan untunk penguatan tingkah laku dan kinerja siswa.
b.       Penguatan berupa mimik muka dan gaerakan badan (Gestural).
c.       Penguatan dengan cara mendekati anak.
d.       Penguatan dengan sentuhan.
e.       Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.
f.        Penguatan berupa symbol atau benda.
3.     Mengadakan Variasi
Penggunaan keterampilan menggunakan Variasi mengajar seyogyanya memenuhi prinsip-prinsip: (a) Relevan, (b) Kontinyu dan Fleksibel, (c) Antusiasmen dan hangat.,
4.     Menjelaskan
Prinsip penggunaan keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran dapat dilakukan (a) pada awal, di tengah, atau pada akhir pembelajaran, (b) penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, (c) penjelasan dapat diberikan apabila ada pertanyaan atau diperlukan oleh guru untuk menjelaskan, (d) penjelasan harus sesuai dengan latar belakang kemampuan siswa.
5.     Membuka dan Menutup pelajaran
a.      Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada awal pelajaran, tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran atau setiap kali beralih ketopik baru. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam membuka pelajaran: (1) Menarik perhatian siswa, (2) Memotivasi siswa, (3) Member acuan/ struktur pelajaran, (4) Mengaitkan antara topic lama dan baru, (5) Menanggapi situasi kelas.
b.     Menutup pelajaran
Cara-cara yang dapat dilakukan dalam menutup pelajaran antara lain: (1) meninjau Kembali, (2) Mengevaluasi, (3) Memberi dorongan.




D.     Kesimpulan
PAIKEM merupakan singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Evektif, dan Menyenangkan dan GEMBROT itu berarti Gembira dan Berbobot. Landasan yang digunakan dalam PAIKEM GEMBROT yakni Filosofis, Psikologis, dan Yuridis.
Metode yang digunakan dalam PAIKEM:
1.      Membuat Mudah, Gembira, Dan Kompak
2.      Pembicaraan harus Jelas
3.      Metode Cerita/kisah
4.      Metode Tanya Jawab
5.      Hadits Metode Diskusi
6.      Metode Peragaan dan Demonstrasi

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika pendidik menerapkan PAIKEM adalah sebagai berikut:
a.       Memahami Peserta didik
b.       Mengenal Peserta Didik secara Perorangan
c.       Memanfaatkan Perilaku Peserta Didik dalam Pengorganisasian
d.       Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Kreatif serta mampu Memecahkan Masalah
e.       Menciptakan Ruangan Kelas Sebagai Lingkungan Belajar
f.        Memanfaatkan Lingkungan sebagai Lingkungan Belajar
g.       Memberikan Umpan Balik Yang baik Untuk Meningkatkan Kegiatan
h.       Membedakan antara Aktif Fisik dengan Aktif Mental

Indikator yang menyangkut PAIKEM antara lain: Bertanya, Memberi Penguatan, Mengadakan Variasi, Menjelaskan, Membuka dan Menutup pelajaran.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MARAKNYA PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “MARAKNYA PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan di Universitas Islam Nusantara Bandung. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada : 1. Bapak Prof.H.Abdurrakhman Ginting,Ph.D selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ilmu  Pendidikan 2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Ya

Makalah Kompetensi Guru Pedagogik

MAKALAH KOMPETENSI GURU PEDAGOGIK Disusun oleh : Aditya Wiryatama NIM. 41032122141038 PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 201 4 1          KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ KOMPETENSI GURU PEDAGOGIK ”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Profesi Keguruan di Universitas Islam Nusantara Bandung. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, terlebih khususnya kepada : 1. Dr. H. Hanafiah,M.Pd,  selaku dosen pembimbing mata kuliah Profesi Keguruan 2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris

MAKALAH ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

1          KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA ”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan di Universitas Islam Nusantara Bandung. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, terlebih khususnya kepada : 1. Bapak H.A.Barnas EK,Drs.M.M.Pd ,  selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan 2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Y